Politik
Selasa, 14 Oktober 2025, 00:00 WIB
Pagar Bangsa Terancam Roboh: FMI Desak KPI Cabut Izin Trans 7, Sebut Ada Pola Sistematis Hancurkan Ulama dan Pesantren
Oleh: **LNB**
60x Dilihat
JAKARTA – Gelombang kemarahan organisasi Islam kembali mengguncang jagat penyiaran. Dewan Pimpinan Pusat Federasi Mahasiswa Islam (DPP FMI) secara lantang mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengambil langkah ekstrem: cabut izin siaran Trans 7.
Tuntutan keras ini dilayangkan menyusul serangkaian tayangan yang dinilai FMI telah secara sengaja merusak martabat ulama, habaib, dan kyai, serta melancarkan "serangan sistematis" yang bertujuan melemahkan sendi-sendi keislaman dan kebangsaan.
DPP FMI mengawali pernyataannya dengan alarm serius: "Melemahkan ulama, habaib, dan kyai adalah langkah pertama dalam meruntuhkan bangsa."
Mereka menuding telah terjadi pola yang terstruktur dalam narasi media. Awalnya, tokoh-tokoh agama dari kalangan habaib menjadi target fitnah. Kini, serangan opini tersebut disebut FMI telah bergeser tajam, menyasar para kyai dan lembaga pendidikan Islam tradisional, pesantren.
"Masyarakat awam telah dibiasakan mencaci maki ulama. Setelah habaib, kini pesantren menjadi sasaran. Pengabdian tulus para santri distigma negatif, disebut sebagai bentuk perbudakan," ujar FMI, merujuk pada tayangan yang mereka nilai telah melanggar etika.
FMI menilai, penggiringan opini ini dilakukan dengan memanfaatkan dan menggeneralisasi kasus-kasus individu di pesantren. Setiap isu moral atau perundungan diangkat secara berlebihan untuk menanamkan persepsi buruk, bahkan hingga memunculkan seruan agar masyarakat enggan menimba ilmu di pondok.
-- IKLAN In Article 1 --SLOT IKLAN: In Article 1
Menurut Federasi Mahasiswa Islam ini, tujuan akhir dari kampanye negatif ini sangat gamblang: menghapus posisi ulama dari hati umat, menjauhkan masyarakat dari sumber ilmu agama yang otentik, dan pada akhirnya, meruntuhkan sendi-sendi Islam itu sendiri.
Dalam pandangan FMI, ini bukan hanya masalah program siaran, tetapi masalah krusial yang mengancam ketahanan moral dan spiritual bangsa.
Oleh karena itu, FMI mengajak publik untuk menguatkan kembali keyakinan dan kepercayaan kepada ulama dan pesantren sebagai benteng moral dan spiritual utama bangsa. Mereka menyerukan agar umat tetap teguh berpegang pada adab, ilmu, dan keikhlasan.
Menyikapi tayangan Trans 7 yang dianggap FMI telah merusak marwah tokoh agama, DPP FMI mendesak KPI untuk bertindak tegas. Mereka menilai tayangan tersebut tidak hanya sebagai pelecehan terhadap nilai keislaman, tetapi juga pelanggaran berat terhadap etika jurnalistik yang mengatur keberimbangan dan penghormatan nilai-nilai agama.
"Kami mendesak KPI untuk menindak tegas dan mencabut izin siaran Trans 7," tegas DPP FMI. Tuntutan ini menjadi penekanan agar media nasional tidak lagi digunakan sebagai alat untuk menyerang simbol-simbol keagamaan.
-- IKLAN In Article 2 --SLOT IKLAN: In Article 2