Melalui sambungan telepon, Panglima AHIBBA KARAWANG, Gus Iman, menekankan bahwa aksi pasukannya berada di bawah koridor hukum yang berlaku. "Kesiapan AHIBBA KARAWANG untuk membantu mengamankan acara Tabligh Akbar sudah 100 persen. Kami bersinergi dengan FPI dan PPHRS, dan kami pastikan penertiban dilakukan sesuai prosedur yang berlaku. Kami berharap acara berjalan lancar dan damai," tegas Gus Iman. Empat Pilar Operasi Taktis di Bawah Koordinasi Ustadz Thamrin Rencana operasional yang disusun, dengan koordinator teknis tokoh AHIBBA, Ustadz Thamrin, dibagi menjadi empat pilar aksi utama untuk mengendalikan situasi di lapangan: Pengamanan Zona dan VVIP: Pembagian area Tirtajaya ke dalam sektor-sektor penertiban. Personel gabungan akan ditempatkan sebagai koordinator zona, fokus pada pengamanan jalur khusus ulama dan ketertiban area inti. Manajemen Arus dan Lalu Lintas: Pembentukan tim relawan untuk mengarahkan kendaraan menuju buffer zone (kantong parkir sentral) yang telah disiapkan, guna menekan dampak kemacetan di akses Tirtajaya. Dukungan Logistik Kolektif: Penyediaan fasilitas dasar, seperti posko medis dan logistik air minum/makanan, yang didanai dan dikelola secara gotong royong oleh ketiga organisasi. Protokol Komunikasi: Memperkuat koordinasi dan jalur komunikasi dengan aparat keamanan resmi (TNI/Polri) untuk respons cepat terhadap situasi darurat. Soliditas komando Panglima Gus Iman dan keseriusan Aliansi Tiga Pilar ini menunjukkan kesiapan organisasional untuk menyukseskan perhelatan syiar akbar ini secara bertanggung jawab, dengan mengedepankan ketertiban dan keamanan publik.